Pedoman ini Merupakan Bagian dari Isi PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI STKIP Yapis Dompu dan Dipublikasikan karena Terdesaknya Kebutuhan Mahasiswa
(Pedoman Lengkap Terbit Juni 2013)
Sistematika
Proposal Penelitian
A.
Halaman Sampul;
B.
Latar Belakang;
C.
Batasan Masalah;
D.
Perumusan Masalah;
E.
Tujuan Penelitian;
F.
Manfaat Penelitian;
G.
Istilah Operasional;
H.
Tinjauan Pustaka;
I.
Kerangka berpikir;
J.
Hipotesis (jika ada);
K.
Metodologi Penelitian;
L.
Daftar Rujukan;
M.
Daftar Lampiran (jika ada).
Penjelaasan
Isi Masing-Masing Bagian Proposal Penelitian
Halaman
Sampul
Halaman sampul proposal
berisi: judul secara lengkap, kata proposal, nama dan nomor induk mahasiswa
(NIM), lambang STKIP Yapis Dompu dengan diameter 3 Cm, dan diikuti nama lengkap STKIP
Yapis Dompu, nama program studi/jurusan, dan waktu (bulan-tahun) penulisan proposal penelitian dengan
menggunakan jenis huruf Times New Roman
yang dicetak kapital.
Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris,
rapi, dan serasi. Ukuran huruf yang digunakan ialah 12–16 point.
Kecuali tulisan STKIP YAPIS DOMPU ditulis 20 point. Contoh halaman sampul proposal penelitian dapat dilihat pada
lampiran XVII pedoman ini.
Latarbelakang
Bagian ini dikemukakan adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretis maupun kesenjangan praktis yang
melatarbelakangi masalah yang diteliti. Dalam latar belakang masalah,
dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian sebelumnya, simpulan seminar dan diskusi ilmiah
ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait dengan pokok masalah yang di teliti, sehingga masalah yang dipilih
untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang kokoh.
Batasan Masalah
Batasan masalah
seringkali diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai
kondisi yang ada. Batasan masalah menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak dapat dihindari dalam penelitian.
Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan
karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor
logistik. Kedua, keterbatasan
penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan
kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang
diinginkan.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan
yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang
lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan di teliti
berdasarkan identifikasi
dan pembatasan masalah.
Rumusan
masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam
bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik. Artinya memungkinkan dikumpulkannya data
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan
rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian.
Perbedaan terletak pada cara merumuskannya. Rumusan tujuan penelitian dituangkan
dalam bentuk kalimat pernyataan
dan sedapat mungkin linear dengan rumusan masalah.
Manfaat Penelitian
Pada
bagian ini ditunjukkan manfaat atau pentingnya penelitian, terutama bagi pengembangan ilmu atau
pelaksanaan pembangunan –dalam arti luas–. Dengan kata lain, uraian dalam
subbab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti,
baik secara teoretis maupun praktis. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan
dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak
untuk dilakukan.
Istilah Operasional
Definisi
istilah dan/atau
definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan
pengertian atau kekurangjelasan makna terhadap istilah yang digunakan. Istilah yang perlu
diberi penegasan ialah
istilah-istilah yang berhungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat dalam
skripsi. Kriteria istilah
yang mengandung
konsep pokok yakni istilah yang terkait erat dengan masalah yang diteliti atau
variabel penelitian. Definisi istilah disampaikan secara langsung, tidak diuraikan asal-usulnya, dan
dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh penulis pada
konteks skripsi yang ditulisnya.
Tinjauan Pustaka
Tinjauan
pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoretis tentang objek (variabel) yang
diteliti dan simpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi. Untuk
dapat memberikan deskripsi teoretis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan
adanya kajian teori yang mendalam.
Bahan
kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian,
disertasi, tesis, skripsi, pelaporan penelitian, buku teks, makalah, pelaporan seminar, diskusi ilmiah, terbitan-terbitan
resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoretis dan telaah terhadap temuan-temuan
penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang
isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat
dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji
didasarkan pada dua variabel, yakni: (1) prinsip kemutakhiran (kecuali untuk
penelitian historis); dan (2) prinsip relevansi. Prinsip kemutahiran penting karena ilmu
berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin
sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutahiran,
peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu
dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaahan pelaporan-pelaporan penelitian. Prinsip relevansi
diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah
yang diteliti.
Kerangka Berpikir
Bagian
ini merupakan argumentasi teoretik sehingga penelitian mungkin dilakukan, yang
didasarkan pada teori-teori yang telah diberikan pada tinjauan pustaka.
Hipotesis Penelitian
Secara
prosedural hipotesis, diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka kerena
hipotesis penelitian merupakan rangkuman dari simpulan-simpulan teoretis yang diperlukan dari kajian
pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Rumusan
hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan
hipotesis tidak hanya dituliskan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel, melainkan telah
ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu.
Metodologi
Penelitian
Hal-hal yang dimuat
dalam bagian ini yakni jenis/pendekatan penelitian, populasi dan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data (disesuaikan dengan jenis
penelitian).
Daftar Rujukkan
Bahan
pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan hendaknya sudah tercantum dalam teks. Artinya, bahan pustaka
yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak
dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaiknya, semua bahan pustaka yang dimasukan
dalam teks skripsi dicantumkan dalam daftar rujukan. Tatacara penulisan daftar
rujukan dibahas pada bagian tersendiri dalam pedoman ini.
Istilah
daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang bersisi bahan-bahan pustaka
yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
teks. Untuk skripsi, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya yang dirujuk dalam
teks, sehingga istilah yang tepat ialah daftar rujukan, bukan daftar pustaka.
Daftar Lampiran
Lampiran
hendaknya berisi keterangan yang dipandang penting untuk sebuah proposal
penelitian. Misalnya
instrumen penelitian dan lampiran lain yang dianggap perlu.