Kata hampir dan nyaris mempunyai kemiripan arti. Keduanya menyatakan hal yang dekat dengan peristiwa atau keadaan tertentu. Perbedaannya ialah bahwa kata hampir bersifat netral; mungkin berkaitan dengan hal yang tidak di inginkan, mungkin pula tidak. Kata nyaris cenderung dikaitkan dengan peristiwa yang tidak di inginkan, seperti bahaya, kecelakaan, kemalangan, dan yang sejenisnya.
1. Mobil kami hampir kehabisan bensin ketika sampai di Sumbawa.
2. Kedua pesawat penumpang itu nyaris bertabrakan.
Kata hampir mengandung makna ‘belum’ dan mengisyaratkan bahwa peristiwa yang dimasudkan itu selanjutnya dapat terjadi. Pada kalimat 1, misalnya, mobil itu dapat benar-benar kehabisan bensin setelah melewati Sumbawa. Contoh lain terdapat pada kalimat ini.
3. Hari sudah hampir malam.
Kata nyaris tidak mengisyaratkan berlangsungnya suatu proses. Pada kalimat kedua di atas, misalnya, tidak diisyaratkan bahwa peristiwa tabrakan betul-betul terjadi sesudah itu. Dalam hal ini, kata nyaris sepadan dengan hampir saja seperti pada kalimat berikut.
4. Kedua pesawat penumpang itu hampir saja bertabrakan.
Untuk peristiwa yang tidak ada hubungannya dengan bahaya atau kecelakaan, dapat menggunakan hampir saja dan bukan nyaris.
Contohnya pada kalimat berikut ini.
5. Ia hampir saja menjadi juara dalam turnamen itu.
Untuk menyatakan hal yang mendekati keadaan atau sifat tertentu dapat digunakan hampir-hampir dan bukan nyaris. Berikut ini contohnya.
6. Gerakannya hampir-hampir sempurna.
7. Ia manusia yang hampir-hampir tidak mengenal menyerah.
Setelah memperhatikan pengertian dan perbedaan kata nyaris dan hampir itu, diharapkan kita dapat lebih cermat dalam menggunakannya sesuai dengan keperluan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan tanggapan Anda di sini!